Jadi begini.
Belom lama ini gue patah hati gara-gara pairing favorit alias OTP di komik shoujo favorit tidak terwujud di ending. Kapal gue karam lah pokoknya. Padahal gue sempet yakin endingnya bakal sesuai harapan, sedih plus bete banget kan tuh. Maka, demi mengobati kekecewaan gue, gue pun mulai nyari-nyari komik shoujo lain yang kira-kira bagus. Atau lebih bagus, deh.
Komik demi komik gue intip di portal manga online, belom ada juga yang menarik hati. Eh ada sih sebenernya satu yang bagus, tapi ya gitu, belom cukup.
Sampai akhirnya, beberapa hari lalu gue jalan-jalan ke Gramedia. Niatnya sih cari komik lokal idaman yang kabarnya bakal terbit di toko buku setempat, eh ternyata nggak ada. Gue pun ber-window shopping ria saja. Gue liat-liat komik yang covernya keliatan bagus, trus gue tengok isinya, siapa tau cerita sama artnya juga emang bagus, trus bisa gue baca di internet. (HEH) (jangan ditiru)
Lalu di bagian new arrival, gue nemu satu komik yang judulnya Orange, oleh Takano Ichigo. Gue lupa terbitan mana. Gambar covernya sih lucu, dan yang jelas shoujo manga. Tapi pas gue baca deskripsi cerita di cover belakangnya.. Kok agak nggak tertarik ya. Jadi ceritanya tentang seorang cewek yang mendapat surat dari dirinya di masa depan, 10 tahun lagi. Trus ceritanya dia mau mengubah masa depan gitu deh, entahlah. Tapi terus gue inget, seorang temen gue—yang sama-sama penggemar shoujo manga dan seleranya cukup bagus—pernah ngerekomendasiin komik ini. Gue liat-liat isinya, wah gambarnya emang beneran bagus. Boleh juga nih. Gue pun memutuskan buat ngecek komik ini di internet pas pulang dari Gramedia. Kalo ternyata bagus, baru (mungkin) gue beli.
Gue pun nyoba baca Orange di portal mangascan. Ber-chapter-chapter kemudian, gue tersadar..
YA AMPUN KENAPA NGGAK GUE BELI AJA YA. TERNYATA KOMIKNYA BAGUS BANGET.
Ya maaf lebay. Tapi buat ukuran shoujo manga ini bagus banget. Nggak cheesy. Mungkin karena ada sisipan genre tragedy, kali ya? Jadi ada bagian yang emang cukup gloomy. Toh memang seharusnya gitu, gue bosen sama shoujo manga yang isinya unyu-unyuan aja. Dan kebetulan gue suka sama cerita-cerita yang potensial tearjerker, dan Orange ini, ya Rabb, cocok banget sama selera gue hehe.
Soal artwork? Hmm, sebenernya, style-nya sih masih lebih generik dibanding style dua mangaka favorit gue, Yamamori Mika sama Yamakawa Aiji. Tapi bagus kok! Pas gitu deh, nggak terlalu 'cling cling' ala shoujo manga pada umumnya. Gaya karakter-karakternya juga natural dan asik diliat. Nggak terlalu otaku, lumayan realistis hehe. Yang nggak biasa baca shoujo manga mungkin bisa mulai dengan baca ini.
Ngomong-ngomong soal karakter. Bisa dibilang, ini shoujo manga pertama dimana gue suka sama SEMUA karakternya. I mean it. Semua karakternya likeable. Susah lho bikin komik yang kayak gitu. Nggak ada tokoh nyebelin disini (tokoh antagonisnya pun wajar-wajar aja, nggak berlebihan), nggak ada tokoh yang menurut gue nggak penting, atau pairing yang gue harapkan tidak terjadi. Tapi karena suka secara merata ini, gue jadi belom ada tokoh yang bener-bener favorit sih. Paling pairing yang gue harapkan terjadi di akhir itu Naho x Kakeru, tapi kalo Naho x Suwa ya gapapa juga. Coba, mari kita bahas satu persatu karakternya.. Eh tapi takut kepanjangan, yaudah Naho cs aja ya.
Naho. Protagonis cewek utama di komik ini. Dari segi karakterisasi watak dan fisik sebenernya doi termasuk generik sih—cenderung main aman, bukan protagonis cewek shoujo manga yang sok-sok beda dengan bersifat cuek, tangguh, dan semacamnya gitu. Tapi Naho juga bukan tokoh klise yang terkesan happy-go-lucky tapi gampang nangis, super clueless, dan disukai banyak cowok sementara doi blushing-blushing sendiri di belakang (well dia rada clueless dan pernah nangis sih, tapi masih dalam batas wajar kok). Naho bisa dibilang cukup lovable, gue suka sifat dia yang setia kawan dan pantang menyerah. Gue bisa relate sama tindakan-tindakan Naho, karena kalo gue memposisikan diri gue di posisi dia, ya emang itu yang akan gue lakukan.
Kakeru. Protagonis cowok utama #1. Satu kata yang bisa menggambarkan Kakeru: MELANKOLIS. Sumpah, gue baru nemu protagonis cowok utama yang kayak begini. Kakeru ini diceritakan diam-diam punya masalah pribadi yang berat, suka memendam perasaannya karena nggak mau bikin temen-temennya khawatir dan bikin suasana jadi muram. Akibatnya di beberapa scene dia jadi suka sok "aku rapopo" gitu hahaha. Kurang melankolis apa coba? Tapi tenang, Kakeru nggak selemah dan sesurem yang dibayangkan kok. Gue justru suka Kakeru yang cenderung kalem dan jago baca situasi. Di awal komik, diceritain kalo Naho cs beli roti. Naho pengen roti kare, tapi karena banyak yang mau juga dan rotinya cuma satu, Naho pun ngalah dan diem aja. Pas roti kare-nya jatuh ke tangan Kakeru, sama Kakeru malah dikasih ke Naho, karena ternyata dia bisa baca situasi dan tau kalo Naho sebenernya pengen roti yang itu. Naho pun jadi doki-doki. Huft. Oh ya, Kakeru ini bisa dibilang the center of the problem. Maksudnya? Ada deh, nanti spoiler lagi.
Azu. Sahabat #1 protagonis cewek utama. Normalnya, gue nggak akan suka sama tokoh kayak Azu yang nggak gitu cantik tapi periang dan cerewet banget, cuma buat melengkapi protagonis cewek utama yang kalem--sekilas setipe banget sama Kaya Miyoshi-nya Bakuman, yang kebetulan juga gue nggak suka. Tapi tidak untuk kali ini, saudara-saudara. Azu sama sekali nggak nyebelin, dia bukan tokoh yang terlalu ganggu, terlalu naggy, atau terlalu posesif sama temen-temen dekatnya. Meski mungkin di geng Naho cs Azu berada di urutan terakhir tokoh yang gue suka, tapi tokoh Azu ini emang layak ada, bukan cuma tokoh sampingan penggembira. Men, baru kali ini gue baca shoujo manga yang tokoh-tokoh sahabat protagonis utama punya peran yang signifikan dan bukan sekedar pelengkap. Dan lagi, gue suka hubungan Azu sama Hagita dan berharap pairing ini beneran terwujud hehehe.
Taka-chan. Sahabat #2 protagonis cewek utama. Taka-chan mungkin tokoh cewek yang paling gue suka (maaf, Naho) karena pembawaan dan sifatnya yang cool dan bisa galak, tanpa harus terlihat memaksa. Kayaknya stereotip tokoh cewek di shoujo manga gini ya, protagonis harus yang polos, kalem, dan clueless, trus punya sahabat yang entah ceria banget atau tegas banget, atau keduanya. Gue lemah banget sama karakter-karakter cewek yang kuat dan tipe cool beauty kayak gini. Sama kayak anggota geng Naho yang lain, Taka-chan punya peran yang sama signfikannya. Gue suka adegan dimana Taka-chan berani marahin dan ngancem kakak kelas demi Naho <3 p="">
Hagita. Hmm.. Sebenernya gue bingung mengkategorikan dia apa, soalnya sama Suwa dan Kakeru kayaknya doi nggak terlalu deket--well deket sih, tapi nggak sedeket kayak Naho, Azu, dan Taka-chan gitu. Tapi Hagita masih termasuk geng Naho cs kok, dan menurut gue, dia juga penting (meski sejauh ini belom banyak keliatan perannya di cerita utama). Hagita ini tipe temen pendiem kurang populer dan cenderung jutek yang "hhh apaan sih lo pada" di saat teman-temannya berulah dan dia menolak untuk ikut-ikutan (meski ujung-ujungnya ikut dan seneng juga). Trus kalo diliat dari hubungannya sama Azu yang sering berantem, dia bisa dibilang tsundere hahaha. Tapi tokoh Hagita ini bisa dibilang penyegar karena sering berperan jadi comic relief. Dan ternyata Hagita kalo lepas kacamata jadi cakep lho. Nggak penting sih, ngasih tau aja.
..Intinya semua tokoh likeable, seperti yang sudah gue tulis sebelumnya. Menurut gue, sejauh ini Orange termasuk salah satu shoujo manga terbaik dalam mengangkat tema atau unsur persahabatan (contoh lain: Ore Monogatari dan Omoi Omoware Furi Furare). Nah, mari sekarang kita ngomongin cerita.
Dari segi cerita, ini jauuuh banget dari ekspektasi gue. Deskripsi ceritanya sih biasa aja, eh ternyata bagus banget! Awal baca padahal gue mengira "ah, lagi-lagi cinta segi tiga. Males banget", tapi ternyata nggak sekedar kayak gitu. Ceritanya agak kompleks dan nggak terlalu ketebak arahnya. Endingnya mungkin ketebak, tapi penyelesaiannya nggak ketauan. Baca komik ini agak mengingatkan gue sama anime AnoHana sih. Gue nggak mau spoiler banyak-banyak hehe, pokoknya siapin tisu aja karena unsur tragedi di shoujo manga ini cukup kuat. Oh ya, gue suka konsep "mengubah takdir" yang diusung disini. Cerita semacam itu yang terakhir gue temui ada di anime Mawaru Penguindrum, yang pada akhirnya jadi anime favorit gue. Kebetulan banget nih Interstellar abis keluar, soalnya di komik ini disisipin dikit konsep time traveling, time slip, time paradox, dan semacamnya. Selain bagian yang agak sci-fi itu, banyak hal-hal yang masuk akal disini. Banyak scene-scene yang menggetarkan sukma, meski belom sampe bisa bikin nangis, tapi cukup untuk bikin lo simpatik sama tokoh-tokohnya. Selama baca, suasana hati gue ganti-ganti gitu, antara mode "awww" dan mode "huhuhu". Feels banget deh! Tapi tenang, ceritanya bukan tipe cerita yang ngeselin, yang bikin gregetan akibat kebodohan tokohnya semacam "argghhhh kenapa sih si A nggak nembak nembak?!" atau "duh kok mereka nggak bisa baikan siiiiih" kok. Di komik Orange ini, lo juga akan diajarkan bahwa cinta nggak selalu harus tentang sepasang siswa siswi SMA yang dimabuk asmara dan jadian di bawah pohon sakura lalu berciuman.
Komiknya sendiri baru ada satu jilid di toko buku, sedangkan mangascan-nya udah sampe belasan chapter (itungannya udah sampe jilid kedua), nggak tau masih jauh dari tamat apa nggak. Tapi semoga kualitas ceritanya bisa dipertahankan sampai akhir dan semoga plotnya nggak jadi ngawur ya. Aaamiiin.
Overall, sejauh yang gue baca, komik Orange-nya Takano Ichigo ini gue kasih 9.5/10 hehehe. Gue jarang-jarang merasa harus baca ulang suatu komik, tapi komik Orange ini bikin gue pengen baca lagi dan lagi. Cocok buat yang pengen baca shoujo manga yang agak kompleks dan agak gloomy, tapi tetep menampilkan keceriaan genre school life dan indahnya genre romance :)
UPDATE: Orange kini ada adaptasi live action movie dan anime-nya lho! Komiknya yang terbit disini juga udah sampe jilid 3 kalo nggak salah, bahkan yang online udah tamat.Endingnya mantap.
3>
UPDATE: Orange kini ada adaptasi live action movie dan anime-nya lho! Komiknya yang terbit disini juga udah sampe jilid 3 kalo nggak salah, bahkan yang online udah tamat.