Kali ini gue mau coba bikin 1 segmen(?) tetap untuk blog ini, yang sepertinya akan gue panggil "Penting Nggak Penting". Sesuai judulnya, segmen ini bakal ngebahas hal-hal yang sebenernya penting nggak penting, semacam shower thoughts atau hal-hal selewat lainnya tapi lebih dielaborasi dalam bentuk postingan blog. Isinya mostly thought piece gue dari hasil observasi atau pun ngobrol sama orang-orang. Tujuannya? Well, biar gue lebih terpacu buat balik sering nulis aja sih.. Sesepele apa pun topiknya.
Daaan di post perdana ini, mari membahas satu fenomena yang sering dialami generasi 2.0 ini: chat yang lamaaaa banget dibales lawan bicara dengan alasan "chat-nya tenggelem".
Chat kok tenggelem, emangnya chat kamu kapal nelayan ilegal di masa jabatan bu Susi Pudjiastuti???? |
'Chat tenggelem' bisa diartikan chat-nya kegeser sama chat-chat lain yang lebih baru. Jadi letaknya di bawah banget dan kalo buka aplikasi chat-nya nggak langsung keliatan. Biasanya terjadi kalo traffic chat lo lagi rame banget, entah karena personal chat atau group chat.
Tapi beneran nggak sih, chat tenggelem adalah excuse yang valid?
Nggak usah dibilangin juga pasti kita sadar lah ya kalo di sisi penerima pasti lumayan bete dapet excuse begitu, apalagi kalo sering terjadi atau isi chat-nya penting
Begini lho teman-teman, untuk menghindari 'chat tenggelem', ada yang namanya fitur pin chat. Fitur ini bisa kamu temukan di beberapa chat messenger yang mungkin sering lo pake, kayak LINE dan WhatsApp. Tanpa masuk ke dalam chat-nya, cukup tahan di salah satu chat yang mau lo pin, nanti muncul opsi Pin Chat (LINE) atau ikon thumbtack/paku payung di kanan atas (WhatsApp). Klik aja dan chat lo dengan orang/grup tersebut akan selalu di atas walaupun nggak ada chat baru. Nggak akan tenggelem! Dan seinget gue bisa pilih lebih dari 1 chat juga.
Selain itu, ada juga fitur archive chat sama delete chat. Archive chat akan 'menyimpan' chat lo yang lagi nggak aktif, sehingga nggak akan menuh-menuhin apalagi nenggelemin chat lain. Tapi kalo ada chat baru dari chat yang lo arsipin tersebut, baru deh dia nongol lagi di paling atas. Sedangkan delete chat, well, I'm sure you know what it does: ngapus chat. Bedanya, archive chat cuma dipindahkan sementara, lo bisa kapan pun balikin chat-nya ke tab aktif, dan history chat-nya pun masih ada. Tapi kalo delete chat, dia baru akan muncul kalo ada chat baru, itu pun history-nya ilang semua. Kedua fitur ini juga agaknya berguna untuk admin online shop atau lo lo pada yang punya banyak chat yang bersifat transactional atau harian yang kurang penting sehingga hanya akan menuh-menuhin kalo dibiarin lama-lama.
Nah, karena developer app-nya juga udah capek-capek bikin fitur-fitur di atas, coba deh dipake sekali-sekali!
Dan lagi, gue menemukan hal menarik tentang WhatsApp. Kalo ada chat tenggelem yang lupa dibuka, terkadang chat ini bakal muncul ulang (atau nyangkut?) di notification bar. Jadi mau nggak mau, harusnya kita bakal notice lah at one point kalo ada chat yang belom dibuka.
So, alesan 'chat tenggelem' ini cuma akan valid kalau:
1. Lo admin online shop yang seharinya bisa menerima puluhan bahkan ratusan chat dari orang yang berbeda. Nggak ada yang bisa lo prioritasin, kalopun ada jumlahnya juga tetep banyak dan susah di-pin, so chat tenggelem di sini jatuhnya valid. But still, use a better wording than "maaf kak chat-nya tenggelem" because yes we know you're busy, but we're supposed to be important to you too.
2. Lo gaptek, dan belum jago mengoperasikan chat messenger apalagi tau-tauan tentang fitur pin chat. Tapi kecuali lo berusia 50 tahun ke atas sepertinya hal ini jarang terjadi, apalagi untuk pakai fitur sesimpel pin chat.
3. Lo.. Nggak ngeprioritasin lawan chat lo aja, sih. Oke, mungkin lo sibuk, kerjaan nggak cuma balesin chat doang. Trus lo punya banyak group chat yang aktif, jadi kemungkinan chat tenggelem itu gede banget. But still, if you prioritize someone (or something) enough, saat ada waktu luang pasti lo akan ngecek chat-nya. Bukan update sosmed trus ketika ditegur jawabnya "sori, chat-nya tenggelem". Hehe. Gue pernah berada di posisi penerima excuse kayak gitu, dan gue juga pernah di posisi yang nyuekin chat orang dengan sengaja. But no, I don't think I've used that kind of excuse. Kalo emang nggak tertarik sama chat-nya, gue nggak akan bikin excuse lama bales to make myself look good (and busy). Jadi kalo lo emang sesibuk itu, please pin chat dari pasangan/grup/pihak yang harusnya lo anggap paling paling paling penting.
"Tapi gue beneran sibuk, ngecek hp aja jarang."
Oke, then use a better excuse than "chat tenggelem" maybe? Bilang aja kalau emang jarang buka hp atau sibuk ngerjain yang lain jadi nggak megang hp. Even better, pas masih chat-chatan, langsung bilang aja: "sori ya gue lagi ribet XXX nih jadi balesnya bakalan lama" or something like "eh gue mau YYY dulu nih, nanti gue chat lagi jam sekian ya". It sounds a LOT better, lo akan terdengar lebih bertanggungjawab dan lawan chat lo tau what to expect, jadi nggak perlu nunggu-nunggu nggak jelas. Just put yourself in others' shoes and don't be an asshole for once, okay?
Yak, sekian Penting Nggak Penting dari saya. Penting atau Nggak Penting? You decide~
No comments:
Post a Comment