Friday, May 18, 2012

TPB FSRD ITB 2011 Proudly Present



FR▲KT▲L
an Art Exhibition Pameran lebih dari seribu karya oleh 227 mahasiswa TPB FSRD ITB
2011 30 Mei - 1 Juni 2012
09.00-18.00 WIB
At Aula Timur Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa 10, Bandung
Menampilkan karya-karya tugas terbaik dari mahasiswa tahun pertama FSRD ITB selama satu tahun


Emang acaranya ngapain sih? Pameran doang?
Oh enggak dooong :D berikut rangkaian acaranya:

30 Mei: Performance art by TPB FSRD 2011
Bisa dibilang ini pembukaannya :) kapan lagi gitu liat anak-anak TPB FSRD yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng ini bikin performance art? Siapa tau ada yang bisa dikecengin~

31 Mei: ~ Talkshow "GARIS" Mengupas tentang kuliah sebagai mahasiswa seni rupa dan desain, beserta prospek kerja ke depannya :D Narasumber: Denny Darko, dosen, alumni, mahasiswa FSRD ITB
Naaah yang ini cocok banget nih buat adik-adik yang tertarik pengen masuk FSRD ITB! Disini kamu bisa tau lebih jauh soal dunia kita *ceilah* dan nanya-nanya banyak :) Ada si pesulap Denny Darko juga lho dari Desain Interior, siapa tau kamu pengen dihipnotis (gakdeng bercanda)


~WORKSHOP BATIK Bersama Pak Komar (Batik Komar) dan PSTK ITB HTM: Rp 25.000 (include sertifikat, konsumsi, peralatan) Pendaftaran: Gea (08568212762)
Yang mau belajar batik, penasaran pengen nyoba ngebatik, atau tertarik batik bisa banget nih ikut workshop ini! Lumayan lho, dengan 25.000 aja kamu udah bisa ngebatik bareng Pak Komar (founding fathernya Batik Komar yang kece itu) dan dapet sertifikat dan konsumsi :D peralatam udah disediain juga sama panitia.

Untuk info lebih lanjut, silahkan follow kami di @FraktalFSRD2011 atau hubungin contact person kita Ira Carella (087821434344) :)

Jangan lupa dateng ya teman-teman adik-adik kakak-kakak :D

Thursday, May 17, 2012

TPB is *almost* over!

Tahukah kalian bahwasanya masa perkuliahan tahun pertama saya atau yang lebih dikenal anak ITB sebagai Tahap Persiapan Bersama sudah *hampir* berakhir? Nah kalo nggak tau ya ini gue kasitau. Intinya kuliah di semester dua ini udah kelar, tinggal kuliah lapangan (yang nggak ngaruh ke akademis) dan pameran (yang ngaruh ke penjurusan). Sisanya? Libur! Kecuali kalo gue jadi daftar buat panitia ospek, yang berarti harus merelakan hampir sebulan waktu liburannya untuk diklat.

Sebelumnya, bagi yang nggak tau TPB itu apa, TPB itu adalah sebutan buat tahun pertama lo kuliah di ITB, saat lo masih belom masuk jurusan. Dan dari prestasi akademik di TPB inilah masa depan (baca: jurusan) kalian nanti akan ditentukan, beda sama kampus lain yang langsung masuk jurusan dari SNMPTN. Jadi kalo lo udah keterima di ITB, jangan langsung seneng dulu, walau lo udah dapet jaket almamater belom tentu lo bakal jaket himpunan jurusan idaman lo. Siapa tau malah kelempar ke jurusan lain karena IPK nggak mencukupi. Atau malah jadi pengen banting stir ke jurusan lain setelah tau banyak soal jurusan-jurusan. Galau deh.

Yauds, mari me-review apa-apa saja yang udah gue pelajarin selama setahun terakhir ini~

Mata kuliah studio
Mata kuliah studio itu gampangnya adalah sekumpulan mata kuliah yang FSRD banget dan diadakan di studio gedung TPB (halah). Tapi jangan bayangkan lo akan kuliah di studio yang bagus dan lengkap peralatannya, karena studio yang dimaksud adalah ruang kelas super luas yang dibagi empat dengan meja yang agak luas untuk masing-masing anak. Peralatan dan material 95% beli/cari sendiri, kecuali beberapa tugas 3D yang materialnya dikasih dosen. Dan gedung studio TPB FSRD bisa dibilang yang paling bobrok, tapi tidak apa-apa.

Nirmana 2D
Mata kuliah yang satu ini, jujur aja, paling menguras waktu dan tenaga gue. Oh dan tentu saja uang, karena kertas segala macem beserta cat poster yang satu botolnya seharga 9000 itu nggak jatoh begitu aja dari langit. Di nirmana 2D, kita belajar tentang kepekaan unsur-unsur visual, entah itu titik, garis, warna, tekstur, bentuk, dan lain sebagainya (gue ngomong apa sih). Intinya 2D ini tugasnya rata-rata ngecat dan menempel (tapi tempel menempel hanya ada di semester satu). Oh ya satu yang harus diingat, mata kuliah ini sangat menomorsatukan KERAPIHAN diatas aspek lain, jadi jangan harap kalo lo orangnya nggak rapih kayak gue bisa dapet nilai bagus ya. Katanya sih rapi bisa dilatih, tapi kalo kata temen gue rapi itu bawaan lahir. Sejauh ini nilai tertinggi 2D gue adalah 75 dan terendah 58. Selama ngerjain tugas 2D gue selalu mood-mood-an dan baru ngerjain H-2 atau H-1 deadline, itu juga tetep pake begadang dan kadang malah lewat deadline baru gue kerjain (yang berimbas pada pengurangan nilai kalo di semester dua, semester satu mah woles malah boleh ngulang). Pokoknya stress dunia akhirat deh ngerjain 2D apalagi yang semester satu, tapi banyak juga kok yang suka matkul 2D, terutama yang mau masuk DKV, harus suka dan perkuat di matkul ini yah.

Nirmana metamorfosis, keliatan nggak itu binatang apa? :|

Nirmana garis

Gambar Bentuk
Nah ini nih matkul studio yang paling gue suka :D gambar bentuk atau gamtuk basically nggak jauh-jauh dari menggambar alam dan makhluk hidup dengan gaya realis, ya deskripsi simpelnya gitu sih. Ada gambar tanaman, pohon, binatang, still life, landscape, manusia (otot, rangka, wajah, sampe gambar pake model mamang topless dengan berbagai pose). Medianya macem-macem, paling umum sih pensil doang tapi ada juga kok yang pake cat air, pensil warna, drawing pen sampe tinta cina. Gue suka gamtuk karena cara menggambarnya 'agak bebas' dan berdampak langsung ke gambar gue sehari-hari. Objeknya juga macem-macem kayak yang tadi gue sebutin dan bisa milih pas nanti jalan-jalan di sekitar ITB nyari objeknya, jadi nggak ngebosenin dan bikin stress kayak *uhuk* matkul studio lain :)) asyik lah pokoknya. Dan jangan langsung minder kalo gambar lo jelek, karena sejelek-jeleknya gambar lo, masih ada gambar temen lo yang jauh lebih jelek dan oke banget buat jadi bahan ledekan asdos dan lo (dalam hati tentunya. Ini jahat tapi percayalah, gamtuk itu emang menghibur)

 Gambar burung nuri kepala hitam pake drawing pen, asyik loch ke bonbinz depan itebe

Gambar wajah temanku (beneran gitu judulnya), modelnya Nadya Rifani tapi kurang finishing euy :|

Gambar Konstruk
Se-stress-stressnya ngerjain nirmana 2D, ada lagi yang nggak kalah bikin stress, yakni konstruk. *drumroll please* Konstruk ini sepintas mirip kerjaan anak arsi, gambarin gedung-gedung di kampus dengan metode perspektif. Tapi sori, nggak hanya itu. Di semester pertama, kita diajarin menggambar dengan berbagai metode konstruktif menggunakan objek sederhana kayak misalnya menggambar segilima sampe tipografi juga. Sedangkan di semester dua lebih kayak mengaplikasikan apa yang kita pelajari selama semester satu. Jadi lebih banyak gambar langsung suatu objek yang kompleks (contoh: mobil, mesin pintal) dan gedung serta interior ruangan di kampus. Medianya nggak cuma pensil, kadang suka disuruh warnain pake cat air atau pensil warna, malah pernah juga pake pensil dermatograph. Yang bikin susah dan stress konstruk adalah selain tugasnya nggak bisa dibawa pulang dan harus diselesaikan di tempat nggak kayak matkul studio lain, lo harus pintar-pintar menentukan rana dan proporsi objek yang lo gambar sambil menerapkan metode perspektif yang benar. Gue sih kebanyakan apus-gambar-apus-gambar karena suka nggak tepat, jadinya sering nggak selesai gambarnya hehehe, apalagi kalo udah gambar bangunan/interior. Lebih enakan gambar objek.

Oia SEMUA tugas konstruk harus ada kop dengan format seperti diatas, dan rapi (nggak kayak di contoh :P)

Keliatannya gampang ya? Padahal nggak. Paling rendah  untuk konstruk gue pernah dapet 40/50an :))

Nirmana 3D
Sumpah, ini matkul studio yang masih nggak gue ngerti sampe sekarang. Penilaiannya abstrak, euy. Gue nggak ngerti diliat darimana, tau-tau si anu dapet 100 lah, si itu dapet 55 lah. Apalagi kalo UAS, makin absurd penilaiannya dan bendanya. Fakultas mana lagi coba yang kuliahnya disuruh masak mie buat dikomposisiin sama barang bekas? Itu angkatan atas gue sih yang dapet, kalo gue UAS pesta buah. 3D ini isinya kira-kira 'memainkan' material tertentu kayak kertas, sedotan, kawat, gips, sampe beberapa jenis barang-barang bekas yang dikomposisiin bersama jadi satu bentuk yang abstrak. Jadi bingung ngejelasinnya, haha. Tiap taun ada yang beda-beda sih dapetnya. 3D sebenernya pengerjaannya juga cukup makan waktu kayak 2D, tapi agak lebih santai karena waktu pengerjaan satu tugas biasanya sebulan nggak kayak 2D yang cuma seminggu. Tapi sebulan itu juga udah termasuk ngantri asistensi, yang dimana dosennya cuma dua untuk mengasistensi anak TPB satu persatu yang jumlahnya 230an. Bisa dibayangin sepanjang apa antriannya. Lo ngantri belom tentu hari itu juga dapet giliran. Triknya buat 3D ya sabar-sabar aja dan cepet-cepetan ngantri, dan jangan takut buat asistensi berkali-kali dengan catatan sama dosen yang sama kalo nggak mau stress gonta ganti desain tugas.
Yang item itu dari loyang puding sedangkan yang kuning adalah komponen dari benda misterius yang disuruh bokap gue bawa dari Jakarta

Bikin gips susah susah gampang dan paling bikin kotor, tapi asik :3

Oke, karena semua mata kuliah studio sudah saya jelaskan, ada baiknya kalo MKU alias Mata Kuliah Umum saya jelaskan juga. MKU itu matkul yang hanya diperuntukkan untuk TPB fakultas manapun. MKU ini sebenernya cenderung nggak penting dan cuma nambah-nambahin kerjaan namun berhati-hatilah karena MKU biasanya yang bikin IP turun. Licik yak.

SAS
SAS, atau Sistem Alam Semesta, adalah mata kuliah dengan nilai terendah dalam indeks prestasi semester satu gue. Berhubung SAS kuliahnya pagi jam 7 dan hari Senin dimana merupakan deadline pengumpulan tugas 2D pada jam selanjutnya, maka gue lebih sering mengaktifkan zombie mode atau malah cabut SAS gara-gara abis begadang ngerjain 2D. Akibatnya, pas kuis, UTS dan UAS gue cuma bisa main tebak-tebakan. SAS ini isinya ada sedikit teori seni, lalu geografi, astronomi, dan biologi. Mana ngerti gue gituan woy. Susah ya kuliah di kampus teknik, anak ips yang masuk seni rupa aja malah disuruh belajar ipa-ipaan. Btw gue nggak ngumpulin tugas akhirnya, akibatnya nilai gue D. Sadis.

TTKI
Sebenernya mata kuliah ini intinya simpel aja, kita disuruh bikin karya tulis yang pada akhir semester dikumpulin sekaligus jadi tugas akhir. Tapi kita belajar dulu tata cara penulisan karya tulis yang bener, makanya namanya Tata Tulis Karya Ilmiah. Mirip-mirip sama bahasa indonesia, lah. Tapi lebih ngomongin teknis dan levelnya udah lebih mendalam dari bahasa indonesia jaman kita sekolah dulu. Moga-moga berguna lah buat nanti skripsi. Tapi entah karena apa atau karena pengumpulan karya tulis gue telat, gue dikasih nilai C. Sebagai balasannya, pas semester dua gue pacarin aja ponakan dosen TTKI gue. Nggak deng boong, gue juga baru tau pas jaman pdkt kalo pacar gue sekarang ternyata ponakannya dosen TTKI gue, lah kok malah curcol?! (Btw, doain gue dapet restu ya meski nilai C)

Olahraga
Haaaah, udah kuliah masih ada olahraga?? Masih dong. Dan ini sangat menyebalkan menurut gue karena gue nggak suka (dan nggak bisa) olahraga. Apalagi matkul OR ini isinya lari, lari dan lari. Udah tau nafas gue pendek, huft abis. Nilai lo ditentukan dari tiga kali pengambilan nilai lari dan absen, itu aja. Ada kalanya sih kalo nggak lagi pengambilan nilai olahraganya main game atau latian-latian kecil. Btw, lapangan yang dipake buat matkul OR adalah lapangan Saraga yang luas track larinya kira-kira sama kayak lapangan Atang Kopassus (anak Cijantung pasti tau lah ya), dan pengambilan nilainya muterin itu track 6 kali saja. Buat cewek, maksimal 20 menit. Lewat dari itu, nggak lulus, nantinya disuruh tes lagi buat perbaikan. Gue? Dari 3 kali tes, cuma 1 yang lulus dengan waktu 18 menitan. Itupun karena salah itung, harusnya lari 6 keliling, ternyata gue masih 5 keliling. Sekian.

PTI
Oke kalo tadi MKU semester satu, sekarang yang semester dua. PTI intinya sama kayak praktek TIK yang lo pelajarin waktu SMA, cuma programnya aja yang beda sama sistem pengumpulannya dan absennya. Teorinya juga nggak susah dan fun karena (ini nggak tau buat fakultas gue doang apa gimana) kuliah teori malah kebanyakan dihabiskan dengan menonton video-video lucu dan menarik yang disuguhkan si kakak asdos. Tapi justru karena itu dan karena abis PTI itu 2D, gue sering titip absen gara-gara capek abis begadang. So far nggak ada kendala yang berarti sih buat PTI, fun-fun aja menurut gue. Tugas akhir kelas gue malah disuruh bikin video super singkat. Banyak yang pake stop motion, termasuk gue. Asik kan? ;)

KPIP
KPIP ini kayaknya kakak adek sama SAS, soalnya isinya ipa-ipaan juga. Malah lebih ipa karena isinya fisika dan kimia. FISIKA DAN KIMIA, SAUDARA-SAUDARA, yang notabene adalah dua bidang terlemah gue semasa kelas 1 SMA. Berhubung gue udah males duluan, biasanya 1 jam pertama kuliah KPIP gue habiskan dengan gambar-gambar iseng sambil sok-sok merhatiin dosen, sedangkan 1 jam selanjutnya gue habiskan dengan tidur sampai perkuliahan selesai. Kuis, tugas, dan materi presentasi buat tugas akhir tinggal mengandalkan mbah Google. Tapi kalo UTS, UAS, skak mat. Boro-boro googling, nggak ngapa-ngapain aja diliatin pengawasnya. Jadi modal gue untuk mengerjakan hanyalah insting dan tembak-tembakan jawaban. Oh ya, gue lupa KPIP kepanjangannya apa, yang gue inget malah Kuliah Penghancur Indeks Prestasi. (ini serius)

PTA
PTA nggak ada hubungannya sama sekali sama PTI, karena PTA disini adalah Pemahaman Teks Akademik. Critical reading. Nggak semua anak dapet kelas ini karena ada yang dapet kelas writing atau teknik presentasi. PTA juga sama aja kayak bahasa inggris jaman lo sekolah, bedanya isinya cuma seputar nge-review buku/film yang mau lo angkat dengan baik dan benar. Gampang kok, yang ribet cuma tugas akhirnya. Karena gue suka bahasa inggris, gue enjoy-enjoy aja kuliahnya. Yang gue nggak suka, kuliahnya jam 7 pagi dan batas absen adalah 7.15, lebih dari itu tetep boleh ikut kuliah tapi nggak diabsen. Padahal gue suka ngaret dan mager-mager gitu abis ngerjain 3D malemnya. Trus menjelang akhir semester dosennya jadi suka nggak masuk disaat gue bela-belain bangun pagi dan datang tepat waktu, dan giliran gue nggak masuk, dosennya masuk. Scumbag dosen is scumbag.

Tambahan

Kreativita dan Humanita
Sebenernya gue bingung ngategoriin krehu kemana, jadi gue bikin sebagai tambahan aja ya. Krehu bisa dibilang matkul dimana gue paling sering titip absen karena mager di hari Jumat. Yang dipelajari dari matkul ini sebenernya gue masih kurang paham, tapi yaa nggak jauh-jauh dari proses kreasi dan cara kerja otak manusia dalam berkreativitas deh, CMIIW. Enaknya krehu, dosen-dosen pengajarnya rata-rata asik nan gaul jadi nggak bosen-bosen amat kuliahnya.

PDSR
Nah, PDSR adalah matkul kedua ter-nggak-penting setelah MKU. Sesuai namanya, PDSR, atau Pengenalan Dasar Seni Rupa, kuliahnya cuma menjelaskan sedikit teori (pas awal-awal) abis itu pengenalan prodi terus. Jadi daripada Pengenalan Dasar Seni Rupa gue rasa lebih cocok kalo namanya Pengenalan Program Studi aja. Gue nggak terlalu inget kuliahnya karena emang nggak berasa kuliah, yang gue inget cuma dateng - liat presentasi penjelasan tiap program studi - pulang. Tau-tau nilainya bagus aja. Ujiannya juga terbilang gampang kok, rata-rata ditanyain tentang pemahaman tiap program studi.

Yak, semua matkul TPB FSRD sudah gue jelaskan semampu gue, hahaha. Kalo subjektif maaf-maaf aja, emang yang nulis pengen curhat. IP gue di semester satu terbilang menengah, ada di range dua koma, tapi semoga aja di semester dua naik ya, amin. Belom keluar soalnya nilainya.

Ini bonus karena udah mau capek-capek baca postingan sepanjang ini

enaknya jadi anak FSRD~

P.S.: yang penasaran kuliah gue ngapain aja, ada matkul apa aja, cek tag 'kuliah' di blog ini yaa.

Monday, May 7, 2012

A rambling of my artist's block

Jam 1 pagi, dan gue masih bangun, cuma tiduran di kasur sambil online di laptop.

Minggu ini adalah minggu terakhir gue kuliah sebagai TPB alias mahasiswa tingkat satu di FSRD ITB. Dua tugas yang harusnya dikumpulin nanti belom gue sentuh sama sekali lantaran masih nggak ada niat sedikitpun dan badan serta jiwa gue udah mengaktifkan mode liburan duluan. Resolusi semester dua yaitu IP bisa tiga koma menguap entah kemana. Mana akhir-akhir ini gue jadi males gambar dan melakukan hal yang berhubungan dengan seni-senian pula. Tiba-tiba gue inget omongan temen gue minggu lalu pas lagi ngobrol tentang penjurusan, gue lupa siapa dan kalimat persisnya, yang jelas kira-kira doi ngomong gini:

"Gue nggak mau menjadikan hobi gue sebagai pekerjaan. Gue takut kalo misalnya hobi gue gue jadikan sebagai pekerjaan, lama-lama gue bakal muak sama hobi gue itu, jadi beban. Padahal hobi itu harusnya menyenangkan. Makanya, gue mau milih jurusan yang beda sama hobi gue. Biarlah hobi gue tetap jadi sesuatu yang gue senangi, bukannya pekerjaan atau beban,"

Awalnya gue mikir, kalo kira kerja sesuai dengan hobi kita, kita bakal lebih enjoy menjalani pekerjaan itu. Tapi setelah gue denger omongan temen gue tadi, kalo dipikir-pikir ya doi bener juga. Jangan-jangan menjadikan hobi sebagai pekerjaan malah punya efek sebaliknya? Gimana kalo suatu saat nanti gue lulus kuliah, kerja di bidang seni jadi apapun lah itu yang kerjaannya gambar menggambar, gue malah bakal muak menggambar? Gimana kalo nanti gue malah nggak bisa enjoy menggambar lagi? Apa keputusan gue buat masuk FSRD udah bener? Gimana kalo gue masuk sasjep atau komunikasi aja dari awal? Tapi enggak lah, gue bersyukur kok masuk FSRD. Cuma akhir-akhir ini mood menggambar gue bener-bener ilang, dan takutnya karena gue kebanyakan menggambar buat kuliah. Bahkan matkul gamtuk yang biasanya gue semangat pun jujur aja gue jadi nggak terlalu niat. Gambar-gambar iseng pun udah jarang banget akhir semester ini. Yah, semoga aja karena guenya lagi males dan nggak mood aja ya, bukan karena gue mulai nggak enjoy lagi menggambar.

Tolong ya kalo ketemu sama mood menggambar gue, tanyain dong, kapan pulang?