Friday, December 20, 2013

Semester 5 yang bikin sibuk

Halo.. Seperti yang dijanjikan di post sebelumnya dan seperti kebiasaan gue setiap akhir semester, gue mau review dikit (baca: curhat) soal matkul-matkul yang gue ambil di semester 5 ini. Ternyata kata senior gue bener, things are getting busier once you're in the third year of college. Gue udah nggak se-santai pas tingkat dua dulu. :))

Oke, here's my review.

Studio Dwimatra
Lho? Apa ini? Kok bukan Grafis?
Naaaah. Ternyata di tahun ajaran baru kemaren, Seni Murni bikin kurikulum baru.
Angkatan 2012 yang notabene udah di tingkat dua, belom dikelompokkin ke studio. Instead, mereka nyobain satu-satu studio yang ada. Jadi digilir gitu, misalnya dua minggu ini di Grafis, dua minggu berikutnya di Keramik, begitu seterusnya. Kayaknya asyik, tapi sibuk juga. Kalo yang tingkat tiga sendiri pembagian studionya udah bukan 5 studio lagi, tapi 3; Dwimatra (2D) yang terdiri dari Lukis, Grafis dan Drawing, Trimatra (3D) yang terdiri dari Keramik dan Patung, sama Intermedia. Gue asalnya Grafis, jadi gue masuk Dwimatra. Di tingkat tiga ini juga mahasiswanya dibagi jadi dua jalur, Studio dan Kajian. Studio itu kayak gue, bikin karya. Kalo kajian itu yang mempelajari teori-teori seni, nggak bikin karya, dan TA-nya skripsi.
Enaknya, karena 3 studio di-merge, gue bebas mau milih masuk studio 2D yang mana semester ini. Akhirnya gue milih masuk Drawing yang baru ada kelasnya mulai tahun ini.
Sebenernya gue dulu masuk Grafis lebih karena basic drawing-nya, jadi karena sekarang udah ada studionya sendiri, gue sekalian masuk Drawing aja hahaha. Anyway, meski mahasiswinya (iya, cewek semua) cuma 5 orang termasuk gue, studio Drawing asik-asik aja karena sesuai minat. Yaa mirip-mirip matkul Gambar III-Gambar IV yang gue pelajarin di tingkat dua lah, cuma bener-bener dibebasin aja mau gambar apa, selama punya konsep. Abis gambar, nanti dibahas satu-satu sama dosen. Oh ya, dosennya diambil dari dosen seni lukis (yang dulu ngajar matkul Gambar IV) dan lumayan enak meski kalo ngomong suka lama dan berbelit-belit hahaha. Doi paling excited kalo diajak ngomong soal Ghibli-Ghiblian atau Jejepangan (bukan otaku stuff, lebih ke culture sama art-nya), soalnya doi S3 di Jepang dan punya istri orang Jepang.
Tugas akhirnya bikin karya minimal 6 (yang gue buat hanya dalam seminggu, hiks) dengan konsep yang udah kita asistensiin sebelumnya. Jadi kayak buat series of drawing gitu deh, konsepnya sama. Begonya, gue nggak foto dulu tugas akhir ini sebelom dikumpulin, padahal perjuangan bikinnya :(
Kekurangan kelas Drawing ini satu, nggak punya studio :| awal-awal kita emang make ruangan kosong di sebelah Grafis bawah, tapi ternyata suka dipake sama 2012. Mau make ruangan lain, nggak ada yang kosong. Yaudah deh akhirnya nggak ada studio dan kita ngerjain tugas di rumah atau kosan masing-masing :|
Btw, semester VI rencananya gue mau ambil Drawing lagi. Semoga menyenangkan deh.

Nih satu-satunya tugas UAS yang sempet gue foto, itupun pas masih WIP. Lupa judul yang ini hahahaha, yang jelas awalnya "Anima(l) Series #1".


Metodologi Penelitian Seni
Alias Metlit.
Salah satu matkul yang tersohor ribetnya di kalangan senior Seni Rupa. Inti dari matkul ini adalah bikin karya ilmiah, tapi yang berkaitan dengan seni. Buat yang masuk jalur Kajian, Metlit ini jadi asistensi awal dari skripsi yang mau buat. Jadi topik yang lo pilih di Metlit akan dilanjutkan jadi skripsi lo. Untung gue studio, karena oh karena ternyata bikin karya tulis di level kuliah nggak segampang yang gue bayangkan :') TTKI, matkul serupa yang gue ambil di semester satu, juga nggak sesusah ini. Dosennya sendiri adalah dosen strict yang ngajar Seni Rupa Asia di tingkat dua, dimana lo nggak boleh dateng telat semenitpun di kelasnya kalo nggak mau nggak dapet absen. Dan kelas dosen ini SELALU pagi, jam 7an gitu deh. Di kelas dia, absen lebih dari tiga kali berarti langsung nggak lulus. Untung gue cuma miss dua absen. Itupun abis gue miss dua absen ini, gue nggak pernah tidur (serius) di malem sebelum matkul ini. Karena buat gue, begadang lebih gampang daripada bangun pagi. Gara-gara begadang, pas kuliahnya gue malah sering tidur. Perjuangan banget deh huhuhu. Tapi walau dosennya strict, dia nggak pelit nilai. Sejau ini, matkul yang dosennya dia Alhamdulillah gue selalu dapet A, padahal effort ya gitu-gitu aja. Disyukuri aja lah ya hehehe.
Btw, di matkul ini gue ngambil topik Analisis Karya Hayao Miyazaki. Iya, topiknya emang boleh sesuai minat, selama jelas dan masih nyerempet seni, ntar bakal diasistensi kok. Di Metlit kita cuma bikin bab I-nya sih, tapi di matkul semester berikutnya yaitu Seminar, kita bakal disuruh bikin sampe akhir. Mati nggak lo.

Seni Rupa Modern
Materi asyik, dosen dan asdos baik. Saking nyantainya kuliah ini, mahasiswanya dateng 45 menit sebelum kelas berakhir pun kayak nggak peduli. Kayak namanya, di matkul ini kita belajar tentang jenis-jenis Seni Rupa Modern, kayak Konstruktivisme, Fauvisme, Pop Art, dan lain-lain. Buat UAS kita disuruh presentasi berkelompok soal aliran Seni tertentu. Nilai UAS-nya diambil dari keaktifan kita pas presentasi (keaktifan kita dalam tanya jawab pas presentasi kelompok orang dan kelompok sendiri lebih tepatnya) dan seberapa kita menguasai materi yang kita presentasiin (keliatan kok waktu kita presentasiin bagian kita di kelompok). Gue merasa nggak maksimal waktu presentasi, tapi untungnya dapet nilai yang memuaskan hehe.

Seni di Ruang Publik
Ini dia, Zonk of The Semester. Sumpah, kalo ini bukan matkul wajib, udah gue drop dari kapan tau deh. Intinya kita disuruh berkelompok, simulasi mau bikin karya seni di suatu ruang publik (indoor). Jadi pertama kita cari tempat buat dipasangin karya seni kita (contohnya kelompok gue ngambil tempat di dalem Ciwalk), bikin konsep karya seninya, bikin proposal dan presentasi pura-pura buat client atau pemilik tempat (padahal sih buat dosen dan asdos), dan juga bikin maket serta prototype karya, yang tentunya semua diasistensi dulu. Nggak enaknya, matkul ini JAUH LEBIH RIBET dari matkul studio sendiri. Padahal SKS-nya juga cuma 2 apa 3 gitu, tapi berasa kayak 5-6 SKS. Pret. Dan apesnya lagi, karena satu dan lain hal, gue kedapetan kelompok yang nggak enak. Chaos lah pokoknya ngerjain tugas matkul ini. Hasil tugas akhirnya juga nggak lengkap (tanpa prototype dan proposal bagus) dan nggak maksimal :(
Gue cukup kapok ikut matkul ini. Dan bagian terburuknya: MATKUL INI ADA LANJUTANNYA DI SEMESTER DEPAN. Sama persis, bedanya nanti tempat yang dipilih harus outdoor. AAAAK.

Seni, Ekonomi, dan Pasar
Matkul ini gue ambil setelah bingung mau ngambil pilihan apa lagi soalnya SKS gue masih kedikitan. Setelah nanya sana sini, berbekal keyakinan bahwa matkul ini full teori dan dosennya asyik, gue pun ngambil. Dan ternyata emang nggak terlalu berasa kuliah, karena selain dosennya suka nggak dateng (nggak ada kelas), gue juga suka cabut dan nggak ada tugas kecuali tugas akhir. Di matkul ini diajarin seputar pemasaran seni, dari mulai penentuan harga karya sampe lelang. Pas kuliah kerjaan gue juga nggak terlalu merhatiin sih. Intinya gue ikut matkul ini buat formalitas menuh-menuhin SKS aja hehehe. Tapi UAS-nya asyik, soalnya sekelas diajak ke Jakarta buat liat lelang naik bus dan gratis tis tis tis. Pulangnya disuruh bikin review/resume gitu tentang lelangnya, dan gampang kok. Oh ya tugas akhirnya kita disuruh ngitung pengeluaran selama setaun buat karya, trus kita itung deh pake rumus yang udah diajarin buat ngitung berapa harga karya kita. Ternyata matkul ini nggak full teori, tapi untung itung-itungannya juga cuma satu dan nggak susah.

Pengantar Seni
Lumayan asyik. Dosennya ganti-ganti, dan biasanya lebih sering diskusi ketimbang kuliah. Oh ya, sesuai kurikulum baru, ini sebenernya matkul wajib buat tingkat dua, tapi berhubung dulu 2011 belom ada yang ngambil jadi ya terpaksa kita ikut kuliah ini sama 2012. Ruang kelasnya di Ruang Seminar sih, jadi adem dan luas. Yang diajarin di Pengantar Seni ini biasanya tentang keprofesian, kayak penjelasan tentang jalur Studio dan Kajian, prospek kerjanya, ilmu-ilmu yang dipelajari, gitu-gitu deh.

Media Seni
Matkul ini mirip banget sama Pengantar Seni dan kuliah ini diselenggarakan di hari yang sama dan diasuh oleh dosen yang sama, jadi penjelasannya sama persis kayak deskripsi gue tentang Pengantar Seni kecuali paragraf terakhir dan di matkul ini dosennya nggak ganti-ganti hehehe. di Media Seni, kita belajar tentang.. Media Seni. Tiap media seni dijelasin, kayak Grafis, Drawing, Instalasi, gitu-gitu lah tapi bukan praktek melainkan teori tentunya. Kayak Pengantar Seni juga, di Media Seni terkadang ada tugas bikin paper. Nggak cuma dua matkul ini deng, hampir semua matkul yang gue ambil semester ini selalu ada tugas paper-nya, UAS apalagi. Kajian banget deh.

Udah.

Lho? Perasaan dikit ya. Tapi emang cuma segitu matkul yang gue pilih, dan totalnya 18 SKS, sama kayak semester-semester sebelumnya. Gue selalu pengen ngambil 20 SKS, tapi entah kenapa matkul pilihan yang menarik minat gue dan bisa gue ambil selalu sedikit, jadilah gue stuck di 18.

Intinya, semester ini udah mulai hectic. Entah perasaan gue apa gimana, tapi dari jaman gue TPB yang namanya semester ganjil itu selalu lebih hectic. Baiklah, segitu aja. Sampai jumpa di tahun 2014 dan doakan semoga gue bisa survive di semester VI ya! :)

Fyi

Okay, let's not beat around the bush.

I've got a few announcements to make.

First of all, on 17th December, I just had my second anniversary with my boyfriend. To me it's not a very long time, but hey, not bad. This year, it's my turn to receive present. He gave me a CD (Adhitia Sofyan - How To Stop Time; with cool illustrations!) that I wanted and a pencil case. As for myself, unfortunately I didn't prepare anything for him :( but I've promised him a special drawing that I'll do anytime soon, after I have the mood :P anyway, thanks for being a part-time lover and a full-time friend, thanks for putting up with me in these 2 years (this is my longest relationship so far), thanks for simply being there. I'm looking forward for another year(s) like this.




(and you, yes you who yawn while reading this, go get yourself a decent bf/gf so you can post a similar thing instead of getting bored)

Secondly, I just got a new hair cut. Probably a whole new one, because I've never had a haircut like this before. Y'know, I was afraid to cut my hair short but my beloved people encouraged me to do so. On top of that, Bandung gets hotter when you have a long hair, and tying my frizzy and thick hair into ponytail or bun is not a best choice for looking good. So, there goes my hair. But I gotta admit that I looove my new hair! It's short, simple, requires no hairband, and effortlessly makes me slightly looked more stylish. The bob haircut trend is probably almost over, but to hell with trend. Whatever people say, I love my new hair the way it is.

before and after. which one suits me better? :))

And last,
MY FIFTH SEMESTER OF COLLEGE IS OFFICIALLY OVER! And holiday's coming, yay! As usual I'll make a review for all the subjects I took at the end of the semester, really soon. My fifth semester is not that amusing, especially when you got a heap of paperworks for every fucking subjects.

Sorry if this FYI post is not important. Have a nice holiday.

Friday, December 6, 2013

Kunjungan ke JJS

Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 1 Desember 2013 (hari Minggu), gue diseret Verol (yang notabene ketua unit kendo) buat jadi tukang dokum grading kendo di Jakarta Japanese School (JJS), Bintaro. Kita (gue dan unit kendo ITB) berangkat dari Bandung jam 5an pagi pake bus. Gradingnya sendiri sampe siang, itu udah plus latian. Sampe Bandung lagi kira-kira Maghrib lah.

Sebelumnya, apa itu grading kendo? Nah, layaknya martial arts lainnya, kendo juga punya yang namanya tingkatan, atau grade, atau rank. Ada yang namanya 'kyuu' sama 'dan'. Di grading kendo yang tiap taun ada beberapa kali ini (cmiiw), kendoka pemula maupun senior mengikuti ujian buat menaikkan grade mereka. Ya, kayak lo ujian buat naik kelas aja lah.

Oke, ini pertama kalinya gue ikut liat grading kendo. Jadi maaf kalo norak.

Gue juga pertama kali liat JJS. Ternyata sekolahnya guedeee banget, bentuknya komplek, yah mirip-mirip JIS gitu, mungkin segede Alpus (?). Soalnya JIS ini mencakup TK, SD, SMP, dan SMA. Kalo grading kendo ini tempatnya di dojo, deket gedung SD. Tapi yang gue liat dojo-nya nggak bener-bener dojo sih, soalnya lebih mirip auditorium sekolah Jepang biasa, dan dipake juga buat olahraga lain kayak basket. Nggak cuma grading, turnamen kendo juga suka diselenggarain disini.

Oh ya, maaf kalo kualitas foto-fotonya kurang bagus, pecah. Selain yang moto kurang ahli, gue ngambilnya juga dari aplotan fb dari yang punya kamera (punya anak kendo 2013) jadi mungkin ukurannya di-compress lagi sama fb atau sama yang punya kamera. Beberapa ada yang gue foto pake hp sih, dan kamera hp gue kurang bagus, jadi ya maaf maaf hehehehe.

manusia-manusia yang mau grading

Gue nggak mau komentar banyak soal grading-nya soalnya gue masih buta soal kendo, hehehe. Jadi mari kita skip dulu bagian ujiannya dan kita lihat bagian menarik yang lain..Yaitu JJS-nya sendiri.

Gue sempet curi-curi keluar dojo buat liat-liat sekolahnya. Mirip-mirip sama yang di Jepang sih, dari layout kelas, adanya rak sepatu, pintu jendelanya, dan lain-lain. Banyak juga orang Jepang berkeliaran (well duh, namanya juga Jakarta JAPANESE School) di sekitar dojo. Ada yang anaknya lagi ikut grading/latian, ada yang anggota basket dan mau make dojo abis kendo kelar, ada yang nonton aja.

lorong di samping dojo. gue nyesel nggak ngedokum dari sini, malah dari tribun.

ada cukilan kayu! apa ya bacaannya?

ini bagian dalem gedung SD-nya, deket banget sama dojo. gede kan?

ruang-ruang kelas SD. lucunya, foto wali kelasnya dipasang di depan tiap pintu kelas. ada yang cakep lho *eh*

bikinan anak-anak SD yang dipasang di depan kelas :)

ruang kelas.. um, bacanya apa yah? :P

rak sepatu. di Jepang, kalo mau ke dalem sekolah mesti lepas sepatu dan ganti sama sepatu khusus.

murid-murid Jepang ini tentunya juga diajarin bahasa Indonesia. kalo ga salah ini ditempel di deket kantin atau koperasi gitu (?). keliatan gak tulisannya?

ini buku tulis sekolah yang dijual, harganya kalo gak salah Rp. 6000an. lucu ya gambar kucing, mauuu >.<






serangga gede-gede banget, dari jepang kah? :'|

nemu ginian di kaca ruang TU (entah TU entah ruang guru). random banget ya haha

ini juga random, ada ultraman di mading :)) bacanya apa sih?

ini dibuat dari susunan tusuk gigi/korek yang diwarnain lho, keren ya!

karangan murid-murid yang dipajang di tembok koridor

nih yang lebih deket deh. tentang apa ya karangannya? :-o

di depan dojo ada kolam renang, asik ya sekolahnya punya kolam renang se-bersih ini ;_; btw itu ada kendoka yang diceburin lol.

Karena keterbatasan waktu (dan keharusan gue untuk nge-dokum di dalem dojo), jadi gue nggak bisa jalan-jalan lebih jauh dan foto lebih banyak hal lain, padahal gue yakin banyak yang menarik hahaha. Btw, pas lagi mondar-mandir deket koridor gedung SD, gue sempet disapa 'konnichiwa' sama entah-ibu-ibu-atau-mbak-mbak Jepang. Gue loading dulu, jadi jawab 'konnichiwa'-nya agak lama hahahaha. Orang Jepang ramah juga ya ternyata.

Anyway, sampai jumpa pada kesempatan berikutnya (kalo gue jadi dokum lagi)~