Tuesday, October 8, 2013

Roti

Kali ini gue mau nulis tentang Roti. Bukan, bukan roti makanan pokok orang bule itu, walau yah Roti yang gue maksud disini mungkin sama pentingnya. Bagi mahasiswa mahasiswi daerah tenggara di kampus saya, atau setidaknya sebagian besar dari mereka, Roti, layaknya roti, adalah kebutuhan sehari-hari. Hal yang pokok.

Hah? Emang Roti yang dimaksud disini apaan sih?

Baiklah, akan gue jelaskan. Bagi yang nggak tau, Roti adalah seekor anjing betina liar berbulu hitam berjenis kampung (mungkin) yang kerap berkeliaran di daerah tenggara kampus ITB, terutama di areal gedung FSRD dan SAPPK. Jadi, nggak heran kalo anak-anak FSRD dan SAPPK udah akrab sama anjing yang satu ini. Gue pun hampir setiap hari ketemu Roti, apalagi kalo lagi di sekitar kantin Arsi. Biasanya dia bakal ngeliatin orang-orang yang lewat, berharap dapet makanan atau elusan. Mungkin. Gue sendiri kayaknya belom pernah megang atau ngelus Roti. Sebagai a cat person, jujur aja, gue nggak akrab sama Roti dibanding temen-temen gue. Malah mungkin agak sedikit takut, apalagi kalo gue mau diendus. Tapi gue juga nggak bisa boong kalo Roti emang anjing yang setia. Gue inget, waktu itu gue dan temen-temen gue masih TPB dan lagi pulang malem abis gawe wisudaan. Terus ada Roti, nemenin kita jalan dari selasing sampe ke gerbang depan. Entah kenapa dia bisa ada di selasing, mungkin ngekor tatib dari gedung. Roti ke gerbang depan pun mungkin bukan bener-bener bermaksud buat nemenin tapi iseng ngekor kita aja, but still, gue merasa senang dan aman waktu itu. Hehe.

nah. ini Roti yang dimaksud.

Layaknya anjing liar pada umumnya, Roti suka cari makan, kawin (dan biasanya hasil perkawinan ini diadopsi sama orang sekitar), jalan-jalan, dan kadang main sama anak-anak tenggara. Roti adalah anjing yang sangat jinak, mungkin karena dari kecil doi hidup dan tumbuh di lingkungan yang banyak manusia-manusia baik hati kali ya. Gue belom pernah tuh denger dia ganggu orang, gigit orang, ngejilat orang sembarangan. Doi emang suka ngendus-ngendus, tapi ya nggak rese, kalo orangnya menghindar, Roti bakal ngerti sendiri. Kalo soal berantakin sekitar atau ngacak sampah sih jujur gue nggak tau, tapi rasanya gue belom pernah liat dia kayak gitu. Harusnya sih, nggak ada yang merasa terganggu dengan keberadaan Roti. Harusnya.

Tapi ternyata gue salah.

Ada yang minta ke 'pihak berwenang' di kampus gue untuk menertibkan Roti (serta anjing-anjing liar lainnya dan orang gila yang sering berkeliaran di kampus). Kalo mau tau kronologis lengkapnya silahkan baca disini. Singkat cerita, anjing-anjing liar yang suka berkeliaran di kampus akhirnya mati karena penertiban tersebut. Dan Sabtu kemarin, Roti mendapat giliran.

EDIT: Awalnya gue kira Roti diracun dengan semena-mena sama 'pihak berwenang' tersebut. Dan mungkin banyak orang lain yang berpikiran sama kayak gue. Tapi tolong, baca link storify kronologis yang gue tulis di paragraf atas, lalu bacalah notes yang dipost senior saya ini. Fyi, senior saya itu ada di tempat kejadian saat Roti yang sekarat hendak dibawa pergi pihak berwenang, dan dia mau klarifikasi kejadian yang sebenarnya, kenapa Roti bisa mati dan lain sebagainya. Biar nggak ada miskomunikasi lagi.

Gue salut sama senior-senior gue yang udah mau ngambil tindakan kongkrit dan berusaha sebisanya daripada cuma ngeluh-ngeluh di twitter kayak yang gue lakukan. Sayang, nyawa Roti udah diujung tanduk. Roti udah terlanjur 'pergi' ke tempat yang (semoga) lebih baik.

Ini beberapa karya persembahan untuk Roti dari kami. Maaf ya Roti, kalo disaat-saat kamu masih ada dan berkeliaran dengan sehat di kampus, kami malah cuek. Gue bakal kangen sama sosok makhluk berbulu hitam berkaki empat yang dengan manja mengibas-ngibaskan ekornya dan membuntuti gue ke kantin arsi. Selamat jalan Roti. You will be missed. :')