Thursday, October 31, 2013

Our Common Mistakes in English

Halo! Kali ini gue mau membahas soal kesalahan yang paling sering kita lakukan dalam menggunakan bahasa Inggris (ataupun dalam penerjemahannya). Gue sendiri masih sering salah-salah kok dalam ngomong pake bahasa Inggris, jadi kita sama-sama belajar aja ya. Kalo di post ini ada yang kurang tepat pun, mohon koreksinya. Oke oke?

Macaron vs Macaroon
Belakangan ini di Indonesia ada kue asal Prancis yang lagi ngetren banget. Bentuknya mirip burger tapi lebih cantik, rasanya manis, teksturnya lembut dan sangat ringan. Ukurannya mini, nggak lebih dari seukuran telapak tangan anak kecil. Kue ini tersedia di kafe dan toko kue di kota-kota besar dalam berbagai warna dan rasa. Namanya macaroon. Eh, apa macaron, ya? Ada yang nulis macaron, ada juga yang nulis macaroon. Nah lho, bingung kan? Mana yang bener? Apa dua-duanya bener? Coba lihat gambar di bawah ini.

Udah jelas? :D

Jadi, kue yang lagi ngetren banget dan suka kita makan itu namanya macaron, dengan satu huruf o. Macaroon, dengan dobel o, juga merupakan kue dari Eropa sana, tapi beda banget. Nah, jangan sampai salah ya. Kalo suatu hari kita ke Eropa dan masih nggak tau perbedaan antara macaron sama macaroon, kan nggak lucu salah beli dan ngotot-ngototan sama yang jual. :P *lebay*

Lebih Prefer?
"Gue lebih prefer kayak gitu sih"
"Lo lebih prefer yang biru apa merah?"
"Ya gimana dong, dia lebih prefer di rumah"
Pasti nggak asing deh sama pemakaian bahasa Inggris di atas. Kita emang suka banget nyampuradukin bahasa Inggris sama bahasa Indonesia, tapi bukan itu yang mau gue permasalahin. Masalahnya adalaaaah.. 'lebih prefer'. Coba kita terjemahkan kata 'prefer' itu sendiri ke dalam bahasa Indonesia. Prefer artinya lebih suka. Jadi, kalo kita nulis atau ngomong 'lebih prefer'? Jadinya 'lebih lebih suka' :D redundan banget kan? Nah, kenapa nggak cukup pake kata 'prefer' aja tanpa kata 'lebih' di depannya? Gue sih lebih prefer kayak gitu. *ups*

Costumer vs Customer
Nggak jarang gue nemu penjual (terutama online shop) yang masih nggak tau ejaan yang bener untuk bahasa Inggrisnya pelanggan, yaitu 'customer'. Mereka malah nulis 'costumer', yang artinya.. Apa ya? Tukang kostum? :))
be a smart seller by using the correct spelling dulu, mungkin? :P

Kalo yang gue liat dari halaman Wikipedia, definisi 'customer' kayak gini:
"A customer (sometimes known as a client, buyer, or purchaser) is the recipient of a good, service, product, or idea, obtained from a seller, vendor, or supplier for a monetary or other valuable consideration."
Berarti padanan bahasa Inggris untuk 'pelanggan' yang benar adalah 'customer'. Kalo costumer? Nah, ternyata costumer ini juga punya arti, arti yang berbeda banget dengan kata 'pelanggan'. Kalo menurut Wikipedia lagi nih:
"Costumer may refer to:
- one that deals in or makes costumes
- a costume designer
- an upright stand with hooks or pegs on which to hang clothes
- Anagram of customer"
Nah, nggak ada yang artinya merujuk pada pelanggan, 'kan? Masa' manggil pelanggan pake anagram segala? :P well, ketukernya posisi huruf u dan o ini mungkin terkesan sepele. Tapi buat penjual, terutama yang target pasarnya sampai ke orang intelek atau negara lain, hal ini bisa aja lho menurunkan kredibilitas. :)

Unmood?????
Hayo, siapa yang suka masang status atau ngetweet "unmood"? Kalo tiga kesalahan umum diatas juga pernah dilakukan para bule, maka yang satu ini kayaknya khusus orang Indonesia. Buat yang nggak tau, istilah 'unmood' ini dipopulerkan sama Aurel Hermansyah. Artinya hanya Tuhan dan Aurel yang tau. Nggak deng, artinya ya bisa bad mood, nggak mood, mood lagi jelek, dan sejenisnya.

??????

Coba cari istilah 'unmood' di kamus, mau yang cetak ataupun online. Ada nggak? Mau nyari sampe gue kurus pun nggak bakalan ada, karena memang ini bukan istilah bahasa Inggris yang benar. Bahkan ada yang bikin analisis linguistiknya lho, coba buka ini deh. Instead of saying 'unmood', kenapa nggak nulis aja bad mood, nggak mood, mood lagi jelek, dan lain-lain ya? Karena lebih ringkas dan terkesan keren kah? Anyway, mari kita bersyukur karena Aurel udah balik ke jalan yang benar.


Okeeeeeee, segitu dulu aja share-nya. Kalo ada tambahan lagi, bakal gue update atau gue bikin di post baru. Maaf bagi pihak-pihak yang tersinggung sama postingan ini, ngerasa gue sotoy atau menggurui, gue cuma mau mengurangi pembodohan publik *ups, kesinggunglagi? :P* ya bebas sih mau make kata manapun yang lo anggap bener atau lebih enak dipakai. Pokoknya, semoga post gue kali ini bermanfaat :)

No comments: