Monday, November 11, 2013

Ngebarbel Bersama Agung Hercules

Jadi, ada seorang temen gue bernama Happy yang ngefans banget banget sama Agung Hercules dari awal kemunculannya. Hah? Lo gatau siapa itu Agung Hercules? Coba deh Google dulu biar nggak kuper-kuper amat. Nah, jadi si Agung ini kebetulan baru buka restoran bakso di Bandung, namanya Bakso Barbel. Temen-temen lain udah ada yang kesana pas grand opening dan ketemu sama Agungnya langsung (foto dan minta tanda tangan, pula!), tapi sayang si Happy banyak urusan jadi nggak bisa ikut. Maka dia pun berinisiatif bikin kloter kedua ziarah kunjungan ke Bakso Barbel.

Peserta: Happy, gue, Verol, Arnold, dan Tahta yang kebetulan rumahnya di Antapani dan mau sekalian pulang.

Singkat cerita, hari ketiga setelah grand opening yaitu hari Jumat (8/11) siang kemaren kita langsung capcus kesana. Kebetulan kita berlima udah nggak ada kuliah (gue hari itu malah nggak ada kuliah sama sekali). Yah, kali aja masih ada Agungnya.

yang dateng disambut ginian. #okesip

Setelah sempet nyasar dan muter-muter, akhirnya kita sampe disana. Alhamdulillah mas Agung ada :)) kita (plus Happy yang salting berat) langsung dipersilahkan masuk sama Agungnya langsung (baiknyaaa). Dan ternyata disana baksonya kita ngambil dan milih sendiri di tempat yang udah disediain, baru abis itu dibawa ke kasir buat diitung dan dibayar. Oh ya, baksonya bakso Malang. Nggak ada mie. Gue ambil dua bakso alus, dua bakso barbel yang bentuknya barbel beneran, satu bakso urat, dan satu.. siomay goreng? Bakso siomay? Gue lupa namanya, pokoknya kayak siomay tapi digoreng dan makannya dicampur bakso.

punya gue, *uhuk* ronde satu. keliatan nggak bakso bentuk barbelnya? :D

Sebelum review makanannya, perlu diketahui bahwa sesuai namanya, barang-barang di Bakso Barbel banyak yang berbentuk barbel. Meja tempat kita ngambil bakso, meja dan kursi makannya, peralatan makannya (alas mangkok, sendok, garpu), bahkan ada gitar bentuk barbel yang dipajang disitu :)) wah, totalitas banget deh pokoknya. Kata Agung gelasnya juga sebenernya ada yang bentuk barbel, tapi masih terbatas karena doi pesen di Hongkong, jadi kita make gelas biasa dulu deh.

meja dan kursi barbel

gitar barbel. emang enak ya makenya? apa cuma pajangan?

Oke, balik ke makannya. Abis bayar kita langsung duduk dan naro mangkoknya di meja, siap-siap makan. Tapi tiba-tiba nggak dibolehin sama Agung! Lho, kenapa? Karena oh karenaaaa.. Ternyata kalo mau makan, mangkoknya HARUS ditaro diatas alas yang bentuknya barbel. Kalo makan bakso kayak biasa kan kita mesti nunduk-nunduk nyamperin mangkoknya biar kuah atau bakso yang disendokin nggak tumpah, naaah, di Bakso Barbel ini beda. Kita nggak perlu nunduk, mangkoknya udah tinggi karena dikasih alas, jadi kita tinggal nyendok dan makan aja. Solusi bagus tanpa harus nguncir rambut buat yang rambutnya panjang dan suka 'membandel' kayak gue, jadi rambutnya nggak masuk-masuk ke mangkok :D

ini nih alasnya, bentuk barbel juga!

Biasanya, restoran yang gimmick-nya bagus kayak Bakso Barbel ini, rasa makanannya malah medioker. Tapi Bakso Barbel NGGAK. BAKSO BARBEL ENAK. Sumpah, udah lama gue nggak makan bakso Malang seenak ini. Mie bakso yang kemaren gue makan di depan kampus pun terasa kayak karet saking kalah enaknya. Kuahnya juga enak tanpa perlu tambahan macem-macem. Kalo gue sih ditambah saos dan sambel dikit, plus taburan bawang goreng. Dan bakso berbentuk barbel yang awalnya gue kira rasanya bakal biasa aja karena effort udah abis di bentuk, ternyata malah jadi primadona yang paling enak. Lebih empuk dari yang bakso alus dan kerasa banget dagingnya (well, semua baksonya kerasa banget dagingnya sih sebenernya). Pantes ya harganya paling mahal, sebiji 4000 :P overall baksonya nggak ada yang nggak enak, meski yang bakso urat menurut gue masih terlalu alot. Favorit gue kedua setelah bakso barbel adalah bakso alus atau bakso gorengnya. Oh ya, bakso-bakso disini punya nama yang unik lho. Yang gue inget itu bakso SOPAN, kepanjangan dari bakSO PANjang. Penamaannya khas Agung Hercules yang suka singkatan-singkatan kocak :))

Karena baksonya enak, kita berlima nambah lagi. Gue yang tadinya udah nggak mau nambah jadi nambah gara-gara mupeng liat yang lain pada makan lagi. Bakso kloter dua gue: bakso alus, bakso urat, dan bakso goreng.

ronde satu: TANDAS, LICIN, BERSIH! siap untuk ronde kedua!

Kalo soal harga, Bakso Barbel ini standar restoran bakso lah, nggak murah, nggak mahal juga. Harganya beragam tergantung jenisnya. Yang paling murah kalo nggak salah bakso goreng atau bakso alus gitu (lupa), Rp. 2000. Yang paling mahal ya bakso barbel tadi, Rp. 4000. Dua ronde, gue abis sekitar 20 sampe 30ribuan Rupiah. Kalo dari harga sih Bakso Barbel ini emang bukan tipe tempat makan yang kita (baca: mahasiswa) bisa datangi setiap harinya, apalagi cukup jauh dari kampus dan kosan, but the price and the distance worth the taste and experience :D

Ngomong-ngomong soal experience, selama makan disana kita sesekali diajak ngobrol sama Agung. Doi orangnya selain kocak juga humble banget. Kalo gue perhatiin, tiap orang yang datang dan makan disana pasti diajak ngobrol semua, bahkan diajak bercanda. Ada yang minta foto pun nggak masalah. Karena ini mungkin kesempatan sekali seumur hidup *lebay*, setelah makan kita tentunya minta foto. Apalagi Happy, yang cita-cita hidupnya ketemu Agung Hercules. Apalah artinya makan di Bakso Barbel tapi nggak foto sama Agungnya? :P

Maka inilah hasil foto-fotonya.

jangan iri ya!

Kalo iri dan penasaran, dateng aja ke Bakso Barbel di ruko Puri Dago, Antapani, Bandung. Gue lupa sih buka sama tutupnya jam berapa. Tapi nggak jamin ya bakal ketemu sama mas Agung, soalnya udah lewat lama dari grand opening :P (mungkin gue kapan-kapan bakal kesini lagi buat makan bakso enaknya)

sebelum balik, sempet ngeliat mobilnya Agung di parkiran. BAHKAN BENTUK PLAT SAMA NOMER PLATNYA BARBEL, SOB! *terharu*

No comments: