Friday, October 24, 2008

Peliharaan Baru Guru Biologiku.

Pelajaran terakhir saya tadi adalah pelajaran Biologi.
Gurunya, sebut saja Bu Mawar, merupakan salah satu guru yang terkenal killer.
Kami, siswa siswi kelas X-F, masuk ke kelas Biologi dengan tenang (dan mungkin tegang) karena hari itu - seperti biasanya - ada restak (respon otak, red).
Ketika kami telah menempati posisi duduk kami masing-masing, perkelompok, Bu Mawar, yang sedang duduk di kursi guru yang cukup tinggi, berkata sesuatu dan tiba-tiba melemparkan sebuah benda ke seberang ruangan, tepatnya ke bagian pojok kelas. Benda tersebut melayang dan jatuh diantara meja kursi teman saya. Teman-teman perempuan saya yang berada di sekitar itu sontak menjerit dan memekik geli dan jijik. Sedangkan teman lelaki saya berkata, 'Ah, binatang gitu doang'
Lalu bu Mawar mendatangi tempat jatuhnya benda - yang ternyata binatang -yang beliau lemparkan tersebut. Beliau memungut binatang tersebut dan menaruhnya di telapak tangannya, tertawa dan memperlihatkan 'peliharaan baru'-nya tersebut kepada seisi kelas. Awalnya saya tidak menyadari binatang apakah itu, karena bentuknya yang cukup abstrak dan warnanya yang hitam. Sampai Bu Mawar menyodorkannya pada seorang teman perempuan saya dan bertanya, 'kamu takut sama ini?' dengan nada seakan beliau menikmati ketakutan teman saya tersebut. Lalu teman saya itu menangis karena bu Mawar menyodorinya binatang tersebut. Dan saya seketika sadar, bahwa ternyata binatang tersebut adalah KAKI SERIBU.
Ya, kaki seribu yang berwarna hitam, cukup besar dan gemuk, tidak seperti yang kerap saya lihat; berwarna merah dan kecil.
Dan asal tahu saja, kaki seribu merupakan salah satu MUSUH SAYA.
Saya langsung bergidik geli. Apalagi saat Bu Mawar meletakkan 'peliharaan baru'-nya tersebut begitu saja di lantai, di tengah kelas, di antara pot-pot tanaman penghias kelas. Lalu 'peliharaan baru' Bu Mawar tersebut tidak melingkar lagi seperti saat ia berada di tangan Bu Mawar. Ia menunjukkan wujud aslinya, ya, panjang, hitam, dan bergerak lambat.
Selama pelajaran biologi, entah kenapa saya jadi sensitif akan sentuhan tiba-tiba dan terus berharap dalam hati agar makhluk tadi tidak menghampiri saya.
Ketika pelajaran Biologi berakhir, dan Bu Mawar telah meninggalkan kelas beserta 'peliharaan baru'-nya yang beliau telantarkan begitu saja, teman-teman saya yang kurang sehat jiwanya memainkan binatang tadi. Menaruhnya di atas meja, memegangnya, membawanya keluar kelas..
Dan saya?
Saya kabur ke lantai atas.

(based on true story, Friday, October 24th, 2008)

1 comment:

Liz said...

hahahaha
kocak amat guru biologi lo.
senyam-senyum gw bacanya.
good good